Penimbangan Bulanan Anak Cegah Stunting Jadi Gerakan Nasional

- Senin, 6 Maret 2023 | 00:20 WIB
Penimbangan Bulanan Anak Cegah Stunting  Jadi Gerakan Nasional
Penimbangan Bulanan Anak Cegah Stunting Jadi Gerakan Nasional

ArahPena.compemerintah canangkan Penimbangan Bulanan nasional Terintegrasi menjadi gerakan bersama. Gerakan tersebut bertujuan untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia.

Gerakan itu telah resmi dicanangkan oleh Menko PMK Prof. Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, pada Selasa (28/2) di gedung Kemenko PMK Jakarta.

Kegiatan yang dilakukan antara lain pengukuran lingkar kepala, berat dan tinggi badan bayi, pemberian imunisasi, pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil, pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin A bagi balita dan penyuluhan kesehatan oleh para kader Posyandu.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

Gerakan tersebut melibatkan 300 ribu Posyandu yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah balita yang ditimbang sekitar 14 juta.

Gerakan ini digelar untuk mendeteksi gejala stunting terhadap Balita di Indonesia. Harapannya, stunting dapat dicegah sedini mungkin dan diintervensi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penanganan stunting ini menjadi prioritas utama di Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

Hal yang perlu diperbaiki adalah waktu penimbangan anak, sebelumnya diukur 5 tahun sekali harus diubah menjadi 1 bulan sekali.

“Terkait penanganan stunting kami bertanggung jawab di intervensi spesifik sebesar 30%. Sisanya 70% intervensi sensitif di bawah koordinasi BKKBN,” ujar Menkes Budi pada pencanangan tersebut.

Ada sejumlah hal yang penting diperhatikan untuk mencegah anak jadi stunting, pertama pada saat ibu remaja jangan sampai kekurangan darah.

Baca Juga: HPV DNA Jadi Metode Baru Deteksi Dini kanker Leher Rahim

Karena itu Kemenkes memprogramkan pemberian tablet tambah darah dan diminum oleh remaja putri di sekolah.

Kedua adalah pada saat ibu hamil, intervensi yang dilakukan adalah pemeriksaan kandungan dengan USG.
Kemenkes sedang berproses melengkapi semua Puskesmas dengan USG untuk mempermudah ibu hamil.

Halaman:

Editor: Imroatul Hasanah

Sumber: Kementerian Kesehatan RI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X