Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Angin Kencang Telah Berdampak di 11 Kelurahan dan 22 Desa di Kendal Jateng

- Senin, 24 Oktober 2022 | 12:12 WIB
Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Angin Kencang Telah Berdampak di 11 Kelurahan dan 22 Desa di Kendal Jateng
Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Angin Kencang Telah Berdampak di 11 Kelurahan dan 22 Desa di Kendal Jateng

ArahPena.com - Wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dilanda bencana hidrometeorolgi secara bertubi-tubi, setelah cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang menerjang pada hari Jumat (21/10) sejak pukul 15.00 WIB.

Berdasarkan laporan yang dirangkum Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Bencana mulai dari banjir, tanah longsor dan angin kencang telah berdampak di 11 kelurahan dan 22 desa yang tersebar di 10 kecamatan.

Baca Juga: Sebanyak 165 Warga di Lima Kecamatan yang Ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur Akibat Fenomena Gerakan Tanah

Sebagai upaya penanganan darurat, BPBD Kabupaten Kendal telah mendirikan dua dapur umum di Kecamatan Weleri dan Kecamatan Patebon.

Adapun kondisi mutakhir saat ini sebagian besar banjr berangsur-angsur surut, warga sudah mulai membersihkan rumahnya dari lumpur dan material yang terbawa banjir dan jalur yang tertutup batang pohon telah dapat dilewati kembali.

Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyatakan bahwa hujan dengan intesitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Kendal dan sekitarnya hingga Senin (24/10).

Baca Juga: Banjir dan Longsor di Kecamatan Sooko Hampir Seharian Mulai 10.00 WIB Pagi Hingga 19.00 WIB

Menyikapi adanya informasi tersebut, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Upaya seperti monitoring bantaran sungai dengan susur sungai, normalisasi sungai dan kanal serta pembersihan drainase permukiman agar dilakukan secara berkala untuk memininalisir potensi bencana susulan yang juga dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan.

Khusus bagi masyarakat, apabila terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai maupun di lereng tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.

Baca Juga: Kemenkes Luncurkan E-Katalog Obat dan Vaksin Tahun 2023, Merupakan Transformasi Ketahanan Kesehatan Nasional

Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya.***

 

Halaman:

Editor: Imroatul Hasanah

Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X